Laman

Slide

Senin, 08 Agustus 2016

Jika Aku Menjadi PRIPM

Sibuk, lelah, dan pegal, mungkin itu yang dirasakan beberapa atau kemungkinan besar justru seluruh PR IPM. Bagaimana tidak, banyak sekali acara yang dilakukan. Mulai dari perencanaan agenda selama satu periode, pelaksanaannya, belum lagi harus membuat laporan pelaksanaan agenda selama satu periode. Dan agenda itu belum tentu terlaksana, mengingat waktu yang amat sangat singkat. Sehingga, kemungkinan besar, banyak agenda yang tidak terlaksana. Para PR IPM-pun harus pandai-pandai mengatur waktunya untuk mengerjakan tugas sekolah, dan juga untuk melaksanakan agenda dari tugas IPM.
Tidak mudah memang menjadi pribadi yang bergabung di PR IPM. Harus lolos tes tahap satu, tes tahap dua, belum lagi tes tahap tiga. Yaitu wawancara dengan para PR IPM periode sebelumnya. Dapat dibayangkan bagaimana  para PR IPM saat mewawancarai. Dengan suara lantang, tegas, dan isyarat mata yang seolah-olah membunuh, sehingga membuat hati dag dig dug, hingga setiap pengucapan kalimat selalu gugup. Barangkali, salah satu cara mengatasi kegugupan itu dengan cara tersenyum.
Tidak sampai disitu perjuangan untuk menjadi PR IPM. Kita harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan. Misalnya harus berjiwa besar, bertanggung jawab, rasa solidaritas yang tinggi, memiliki wawasan yang luas, amanah, dan yang paling utama ialah harus menaati syariat islam dan dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar. Seperti Tajwid, Qalqalah, dan makharijul huruf.
Tidak terbayang betapa sibuk dan sulitnya menjadi PR IPM. Namun jika saya mempunyai kesempatan untuk bergabung dalam organisasi "Berjas Kuring" itu, betapa senangnya. Karena semua kesibukan itu justru akan menghilangkan semua problem yang menghantui.
Didalam organisari IPM ini, tetunya saya dan teman teman yang lain dapat saling membagi Ilmu pengetahuan, teknologi, sejarah tentang islam, dan lain lain. Sehingga secara tidak langsung IPM dapat menjadi wadah untuk bertukar wawasan. Selain itu kita juga telah melaksanakan firman Allah, yaitu Surat Ali Imran ayat 104 tentang berorganisasi.
Jika saya dapat masuk menjadi anggota PR IPM, saya dapat memanfaatkannya sebagai wadah untuk melatih dan menumbuhkan rasa percaya diri, tanggung jawab dan tentunya dapat belajar menghargai pendapat orang lain didalam musyawarah maupun diluar musyawarah.
Selain itu, saya dapat melatih rasa kepemimpina secara langsung. Karena kepemimpinan itu bukan hanya perencanaan. Namun, kepemimpinen itu ada dalam tindakan. Misalnya calon gubernur DKI Jakarta. Saat berkampanye mungkin para calon gubernur bisa merencanakan apa yang akan mereka janjikan untuk kemajuan daerah tersebut selama satu peride. Misalnya ia berjanji akan membuat kota jakarta tidak lagi mengalami kemacetan, kebakaran, dan banjir. Tapi apa buktinya? sampai sekarang masih banyak kebakaran, banjir, dan kemacetan.
Begitu pula dengan kepemimpinan di PR IPM. Barangkali sekarang ini saya belum menjadi anggota di PR IPM. Namun saya sudah merencaakan apa yang akan saya perbuat. Misalnya tujuan saya adalah untuk Meningkatkan mutualita bahasa serta menyukseskan rencana-rencana pemberdayaan kader yag memiliki wawasan luas. Dan cara saya untuk mencapai itu adalah dengan melakukan banyak pelatihan untuk para kader.
Dari visi sampai misi saya tersebut belum tentu tercapai. Mengingat waktu satu periode yang amat singkat juga keterbatasan fasilitator. Serta saat ini saya belum menjadi PR IPM maka saya belum bisa membayangkan semua itu terjadi. karena kepemimpinan itu tidak hanya dalam rancangan. Tetapi kepemimpinan itu ada dalam tindakan.
Memasuki organisasi PR IPM ini juga dapat digunakan untuk hidup disiplin. Selain itu kita dapat memanfaatkan pengalaman berorganisasi di PR IPM untuk menerjunkan diri di duna politik. Pengaaman di IPM juga dapat dibagikan kepada sanak saudara agar mereka terobsesi masuk organisai IPM.
Kita tidak perlu takut berorganisai. Meski leleh, letih, dan sesibuk apapun organisasi adalah segala-galanya. Kesibukan adalah hal yang biasa dalam organisasi. Terutama PR IPM di SMK Muhammadiyah Prabumulih Terikat dalam PR IPM di lingkungan sekolah berbasis islamia mendorong kita untuk pandai memanagemen waktu. Jika kita dapat memanagemanya dengan baik dan optimal, maka dibalik semua itu Insyaallah ada kemanisan tersendiri. Nuun Wal Qalami Wa Maa Yasthurun.

Sumber : http://iforsaaizuafazzi.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar