Sibuk, lelah, dan pegal, mungkin itu yang dirasakan beberapa
atau kemungkinan besar justru seluruh PR IPM. Bagaimana tidak, banyak sekali
acara yang dilakukan. Mulai dari perencanaan agenda selama satu periode,
pelaksanaannya, belum lagi harus membuat laporan pelaksanaan agenda selama satu
periode. Dan agenda itu belum tentu terlaksana, mengingat waktu yang amat
sangat singkat. Sehingga, kemungkinan besar, banyak agenda yang tidak
terlaksana. Para PR IPM-pun harus pandai-pandai mengatur waktunya untuk
mengerjakan tugas sekolah, dan juga untuk melaksanakan agenda dari tugas IPM.
Tidak mudah memang menjadi pribadi yang bergabung di PR IPM. Harus lolos tes tahap satu, tes tahap dua, belum lagi tes
tahap tiga. Yaitu wawancara dengan para PR IPM periode sebelumnya. Dapat
dibayangkan bagaimana para PR IPM saat mewawancarai. Dengan suara
lantang, tegas, dan isyarat mata yang seolah-olah membunuh, sehingga membuat
hati dag dig dug, hingga setiap pengucapan kalimat selalu gugup. Barangkali,
salah satu cara mengatasi kegugupan itu dengan cara tersenyum.
Tidak sampai disitu perjuangan untuk menjadi PR IPM. Kita harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan. Misalnya harus berjiwa besar, bertanggung jawab, rasa solidaritas yang tinggi, memiliki wawasan yang luas, amanah, dan yang paling utama ialah harus menaati syariat islam dan dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar. Seperti Tajwid, Qalqalah, dan makharijul huruf.
Tidak sampai disitu perjuangan untuk menjadi PR IPM. Kita harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan. Misalnya harus berjiwa besar, bertanggung jawab, rasa solidaritas yang tinggi, memiliki wawasan yang luas, amanah, dan yang paling utama ialah harus menaati syariat islam dan dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar. Seperti Tajwid, Qalqalah, dan makharijul huruf.
Tidak terbayang betapa sibuk dan sulitnya menjadi PR IPM.
Namun jika saya mempunyai kesempatan untuk bergabung dalam organisasi "Berjas
Kuring" itu, betapa senangnya. Karena semua kesibukan itu justru akan
menghilangkan semua problem yang menghantui.
Didalam organisari IPM ini, tetunya saya dan teman teman yang
lain dapat saling membagi Ilmu pengetahuan, teknologi, sejarah tentang islam,
dan lain lain. Sehingga secara tidak langsung IPM dapat menjadi wadah untuk
bertukar wawasan. Selain itu kita juga telah melaksanakan firman Allah, yaitu Surat
Ali Imran ayat 104 tentang berorganisasi.
Jika saya dapat masuk menjadi anggota PR IPM, saya dapat memanfaatkannya
sebagai wadah untuk melatih dan menumbuhkan rasa percaya diri, tanggung jawab
dan tentunya dapat belajar menghargai pendapat orang lain didalam musyawarah
maupun diluar musyawarah.
Selain itu, saya dapat melatih rasa kepemimpina secara
langsung. Karena kepemimpinan itu bukan hanya perencanaan. Namun, kepemimpinen
itu ada dalam tindakan. Misalnya calon gubernur DKI Jakarta. Saat berkampanye
mungkin para calon gubernur bisa merencanakan apa yang akan mereka janjikan
untuk kemajuan daerah tersebut selama satu peride. Misalnya ia berjanji akan
membuat kota jakarta tidak lagi mengalami kemacetan, kebakaran, dan banjir.
Tapi apa buktinya? sampai sekarang masih banyak kebakaran, banjir, dan
kemacetan.
Begitu pula dengan kepemimpinan di PR IPM. Barangkali sekarang
ini saya belum menjadi anggota di PR IPM. Namun saya sudah merencaakan apa yang
akan saya perbuat. Misalnya tujuan saya adalah untuk Meningkatkan mutualita
bahasa serta menyukseskan rencana-rencana pemberdayaan kader yag memiliki
wawasan luas. Dan cara saya untuk mencapai itu adalah dengan melakukan banyak
pelatihan untuk para kader.
Dari visi sampai misi saya tersebut belum tentu tercapai. Mengingat waktu satu periode yang amat singkat juga keterbatasan fasilitator. Serta saat ini saya belum menjadi PR IPM maka saya belum bisa membayangkan semua itu terjadi. karena kepemimpinan itu tidak hanya dalam rancangan. Tetapi kepemimpinan itu ada dalam tindakan.
Dari visi sampai misi saya tersebut belum tentu tercapai. Mengingat waktu satu periode yang amat singkat juga keterbatasan fasilitator. Serta saat ini saya belum menjadi PR IPM maka saya belum bisa membayangkan semua itu terjadi. karena kepemimpinan itu tidak hanya dalam rancangan. Tetapi kepemimpinan itu ada dalam tindakan.
Memasuki organisasi PR IPM ini juga dapat digunakan untuk
hidup disiplin. Selain itu kita dapat memanfaatkan pengalaman berorganisasi di
PR IPM untuk menerjunkan diri di duna politik. Pengaaman di IPM juga dapat
dibagikan kepada sanak saudara agar mereka terobsesi masuk organisai IPM.
Kita tidak perlu takut berorganisai. Meski leleh, letih, dan
sesibuk apapun organisasi adalah segala-galanya. Kesibukan adalah hal yang
biasa dalam organisasi. Terutama PR IPM di SMK Muhammadiyah Prabumulih Terikat
dalam PR IPM di lingkungan sekolah berbasis islamia mendorong kita untuk pandai
memanagemen waktu. Jika kita dapat memanagemanya dengan baik dan optimal, maka
dibalik semua itu Insyaallah ada kemanisan tersendiri. Nuun Wal Qalami Wa Maa
Yasthurun.
Sumber : http://iforsaaizuafazzi.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar